KARYA ILMIAH REMAJA

BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT

( Elais guinensis)

OLEH

KELOMPOK

KARYA ILMIAH REMAJA

SMA NEGERI 1 TELUK KUANTAN

ASIH NUR ALIZA

NIS : 8942

IFO SATRIO

NIS : 9004

URIP RIFANI

NIS : 9097

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

SMA NEGERI 1 TELUK KUANTAN

PROPINSI RIAU

TP 2008/2009

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA ILMIAH REMAJA

BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT

(Elais guinensis)

KELOMPOK KARYA ILMIAH REMAJA

SMA NEGERI 1 TELUK KUANTAN

ASIH NUR ALIZA

NIS : 8942

IFO SATRIO

NIS : 9004

URIP RIFANI

NIS : 9097

Teluk Kuantan, Desember 2008

Pembimbing Kelompok Karya Ilmiah Remaja

Dra. Henjuswersih Kelompok KIR

NIP : 131 999 022

Diketahui :

Kepala Sekolah SMAN 1 Teluk Kuantan

Harnita . S.Pd

NIP : 131 673 066

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami rahmad dan hidayahnya sehingga Karya Ilmiah Remaja ini dapat diselesaikan. Karya Ilmiah Remaja ini diberi judul BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT ( Elais guinensis ). Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka mengikuti Lomba Karya Tulis Remaja Tingkat SMA/SMK/MA SE- PROPINSI RIAU 2008.

Dalam kesempatan ini izinkanlah kami untuk mengucapkan terima kasih yang tidak terhinggga kepada Ibu Dra. Henjuswersih selaku Pembimbing Karya Ilmiah Remaja, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing kami dalam menyelesaikan makalah dan penelitian ini. Seiring dengan ini pula disampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Kepala SMA Negeri 1 Teluk Kuantan yang telah memberi kesempatan kepada kami dalam melaksanakan KIR

2. Bapak Wakil Kepala Sekolah dibidang kesiswaan yang juga telah ikut dalam membimbing Siswa-siswi SMA Negeri 1 Teluk Kuantan dalam kegiatan ekstrakurikuler bidang Karya Ilmiah Remaja

3. Panitia Lomba karya Tulis Remaja Polytechnic Kampar yang telah memberikan kami kesempatan untuk mengikuti Lomba Karya tulis ini

4. Dan semua rekan-rekan yang telah membantu kami dalam menyumbangkan buah pikirannya.

Akhirnya dengan penuh kesadaran bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan-kekurangan dari hasil penelitian ini. Namun harapan kami hendaknya Karya Ilmiah Remaja ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta dapat mencapai sasaran yang kita inginkan.

Hasil penelitian ini hendaknya dapat menjadi bahan informasi atau penunjang bagi rekan- rekan untuk mengadakan penelitian selanjutnya.

Demikianlah semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk kehidupan sehari-hari.

Taluk Kuantan, Desember 2008

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUN

1.1 Latar Belakang....................................................................... 1

1.2 Pembatasan Masalah............................................................... 3

1.3 Perumusan Masalah................................................................ 3

1.4 Tujuan Penelitian ................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................ 3

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 Sifat- Sifat Biologi Kelapa Sawit..............................................

2.2 Sejarah Perkembangan Kelapa sawit .......................................

2.3 Kelapa Sawit dan Produknya ...................................................

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu Penelitian..................................................... 27

3.2 Desain Penelitian.......................................................................

3.3 Teknik Pengumpulan Data......................................................... 29

BAB IV PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

4.1 Ubahan-ubahan Yang Diteliti dan Penjelasannya .................... 30

4.2 Penyajian Dan Analisa Data ..................................................... 31

4.3 Analisa Data .............................................................................. 32

4.4 Kesimpulan Analisa Data .......................................................... 32

4.5 Penafsiran Kesimpulan dan Analisa data.................................. 33

BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 34

5.2 Saran-saran............................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kelapa Sawit merupakan komoditas yang penting karena kebutuhan akan minyak goreng dan derivatnya di dalam negeri terus meningkat sejalan dengan meningkatnya standar ekonomi masyarakat. Minyak kelapa sawit merupakan sumber devisa negara yang sangat potensial karena tidak semua negara dapat memproduksinya. Kelapa sawit hanya dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada kawasan beriklim tropis seperti di Indonesia dan termasuk daerah Riau merupakan sangat potensial untuk tanaman kelapa sawit.

Dibukanya beberapa areal baru perkebunan kelapa sawit oleh Perusahan Perkebunan Swasta Nasional (PBSN), Perkebunan Negara, dan Perkebunan Rakyat, membawa imflikasi baru, mulai dari persediaan lahan, perbaikan infrastruktur , dampak lingkungan, sehingga penyediaan sumber daya manusia.

Perkembangan kelapa sawit di Indonesia mulai berkembang pesat pada tahun 1969. Pada saat itu luar areal perkebunan kelapa sawit adalah 119.500 ha dengan totak produksi minyak mentah (CPO dan KPO ) 189.000 ton per tahun. Diperkirakan produksi minyak sawit Indonesia akan mencapai 9,9 juta ton pada tahun 2005. Tetapi disayangkan pertambahan luas areal tidak dibarengi dengan peningkatan produktifitas yang optimal dan masih jauh dibawah standar.

Didaerah-daerah di Riau Areal perkebunan kelapa sawit yang diusahakan oleh rakyat secara pribadi makin bertambah. Seperti di daerah Desa Pulau Aro Teluk Kuantan Riau sudah berkembang sejak tahun 2004 dengan dibentukkan kelompok tani perkebunan kelapa sawit dengan anggota sebanyak 42 Orang dengan luas lahan lebih kurang 87 ha. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran ( 2) , perkebunan ini pada saat ini tidak semuanya berhasil . Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor antara lain Kurangnya pengetahuan tentang teknik budidaya tanaman kelapa sawit baik tentang bibit yang baik cara perawatan dan lain sebagainya.

Hal ini dapat kita lihat pada penomena gambar dibawah ini :

Gambar 1 : Tanaman Kelapa Sawit rakyat di desa Pulau Aro Teluk Kuantan Riau

Ditanam disela-sela tanaman lain seperti pisang, kelapa, coklat dll

Gambar 2: Tanaman Sawit di desa Pl Aro Tl Kuantan Riau di sela tanaman kelapa

Gambar 3 : Tanaman Kelapa Sawit di Tanam di pekarangan rumah dan tanaman lain

Ditebang dan digantikan dengan tanaman Sawit.

Gambar 4: TanamanSawit rakyat desa Pl Aro Tl Kuantan Riau di pekarangan rumah

Masih terlihat banyaknya tanaman pengganggu/ gulma

Dari penomena gambar diatas kami tertarik untuk mengangkat sebuah judul makalah yaitu “ BUDIDYA TANAMAN KELAPA SAWIT ( Elais guinensis)”. Dengan adanya makalah ini hendaknya dapat memberikan suatu literatur atau berupa gambaran informasi bagi masyarakat yang belum benar-benar mengenal dan mengetahui tentang Bibit yang baik, cara- cara atau teknik Budidaya tanaman kelapa Sawit yang baik dan benar .

1.2 PEMBATASAN MASALAH

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Pembibitan

2. Penanaman Bibit kelapa Sawit

3. Perawatan tanaman ( TBM dan TM )

4. Panen

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan di atas,maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : ‘ Apakah dengan mengetahui cara atau teknik Budidaya Tanaman Kelapa Sawit yang baik dan benar dapat meningkatkan Produktifitas Buah sawit ?

1.4. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreatifitas siswa dalam melakukan kerja ilmiah dan berfikir ilmiah. Disamping itu juga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan bagaimana teknik atau cara – cara Budidaya tanaman Kelapa sawit yang baik dan benar.

1.5. MANFAAT PENELITIAN

Sehubungan dengan tujuan penelitialn tersebut diatas maka penelitian ini diharapkan hendaknya memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Dapat menambah wawasan bagi siswa dalam kerya ilmiah

2. Dapat memberikan informasi kepada seluruh lapisan masyarakat tentang teknik atau cara-cara budidaya tanaman kelapa sawit yang baik dan benar

3. Agar masyarakat memahami akan pentingnya tanaman kelapa sawit karena selain menghasilkan minyak goreng yang mengandung kolesterol rendah juga memiliki manfaat non pangan seperti membuat sabum, pakan ternak , pupuk kompos, bahan bakar, biodisel dan lain sebagainya.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Sifat- Sifat Biologi Kelapa Sawit

2.1.1. Klasifikasi botani kelapa Sawit

Divisio : Tracheophyta

Subdivisio : Pteropsida

Kelas : Angiospermae

Sub kelas : Monocotiledonae

Ordo : Cocoideae

Famili : Palmae

Genus : Elais

Spesies : Elais guinensis

Varietas : Dura, Psifera, Tenera

2.1.2. Morfologi Kelapa Sawit

Gambar 5. Morfologi Kelapa Sawit

2.2. Perkembangan Kelapa Sawit

Perkebunan kelapa sawit di Indonesia mulai berkembang pesat pada tahun 1969. Pada saat itu luas areal perkebunan kelapa sawit adalah 119.500 hektar dengan total produksi minyak sawit mentah(CPO dan KPO) 189 .000 ton per tahun.pada tahun 1988 luas areal perkebunan kelapa sawit bertambah menjadi 862.859 hektar dengan produksi CPO sebanyak 1.713.000 ton,pada tahun 1995 luas nya mencapai 2.025 juta hektar,terdiri dari 656 ribu hektar perkebunan rakyat (33%),404 ribu hektar perkebunan negara/PTPN(20%),dan 962 ribu hektar perkebunan besar swasta Nasional(47%),dengan total produksi minyak kelapa sawit 4.480.000 ton.angka ini di perkirakan akan terus meningkat seiring semakin banyak nya investor yang menanamkan modal secara besar-besaran pada perkebunan kelapa sawit di Riau,Jambi,Bengkulu,Kalimantan,dan kawasan tengah maupun Timur Indonesia.Diperkirakan produksi minyak kelapa sawit akan mencapai 9,9 juta pada tahun 2005.

Sayang,peningkatan luas areal perkebunan kelapa sawit belum diikuti dengan peningkatan prokduktifitas yang optimal.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Aro Teluk Kuantan Riau Nopember 2008 sampai dengan Desember 2008

3.2. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Study literatur. Dalam hal ini data yang diambil adalah data sekunder dari berbagai sumber seperti buku- buku, data di desa, yang sudah ada sebelumnya.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara :

3.4.1.Tehnik Kepustakaan

Tehnik kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan bahan-bahan yang bersifat teoritis dalam menyusun landasan penelitian, baik berupa konsep, defenisi yang digunakan sebagai dasar dalam menjelaskan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini.

3.4.2. Teknik Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengambil data sekunder tentang perkembangan areal perkebunan sawit dan data lainnya yang berkaitan dengan makalah ini.

BAB IV

PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

4.1 UBAHAN- UBAHAN YANG DITELITI DAN PENJELASANNYA

Pada penelitian ini ubahan yang diteliti adalah Daging dengan diberikan perlakuan sebagai berikut : Satu kilo daging yang sudah tua dan boleh dikatakan daging yang sudah tidak laku dipasaran karena sudah tua dan keras. Daging ini dibagi dua kelompok yaitu satu kelompok daging yaitu 1 kg daging tidak diberi apa-apa dan dimasak dengan diberi bumbu masak atau digulai seperti biasanya . Dan 1 kg daging yang sudah tua juga dimasak dan diberi bumbu masak biasa tetapi diberi perlakukan yaitu dengan pemberian enzim papain yang langsung diambil dari getah pepaya segar dari buah pepaya yang masih muda. Daging diaduk terlebih dahulu dengan enzim papain. Lalu kedua kelompok daging dimasak dengan waktu yang bersamaan dan dengan besar api yang sama.

Gambar 9. Daging yang tidak diberi enzim papain

Gambar 10. Daging yang diberi Enzim papain

4.2. PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Data yang disaikan ini adalah data yang diambil dati hasil eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelompok daging sebagai berikut :

No

Kelompok

Perlakuan

Waktu

Keterangan

1

A

Satu kg daging tua yang tidak diberi enzim papain

Dimasak jam 16.00-16.35

16.00-16.55

Daging masih keras dan belum bisa untuk dimakan

Daging baru mulai lunak dan sudah bisa dikonsumsi atau dimakan

2

B

Satu kg daging yang diberikan enzim papaian yang berasal dari buah pepaya yang masih muda

Dimasak jam 16.00-16.35

Daging sudah mulai lunak dan sudah bisa untuk dikonsumsi atau dimakan

Tabel 2. Data hasil eksperimen terhadap daging tua dengan pemerian enzim papain

4.3. ANALISA DATA

Dari data diatas dapat dianalisa sebagai berikut : Bahwa daging tua yang tidak diberi enzim papain yang dimasak dengan waktu dan cara yang sama dengan daging yang diberi enzim papain maka daging yang tidak diberi enzim papain memakan waktu yang lama memasaknya jika dibandingkan daging yang dibnerikan perlakuan dengan pemberian enzim papain. Disini dapat terlihat waktu yang diperlukan untuk memasak daging yang tidak diberi enzim papain memakan waktu antara jam 16.00 sampai dengan 16.55. Jadi membutuhkan waktu lebih kurang 55 menit baru mulai lunak. Sedangkan daging tua yang keras diberikan enzim papain hanya membutuhkan waktu untuk menjadi lunak 16.00- 16 35. Maka hanya membutuhkan waktu 35 menit. Dengan demikian terbukti bahwa enzim papain dapat melunakkan daging. Hal ini disebabkan karena enzim papain dapat memecahkan molekul protein atau dapat menjadikan daging yang tua dan keras atau alot menjadi lunak dalam waktu yang relatif singkat. Maka enzim papain dapat mengurangi penggunaan energi sehingga dengan penggunaan enzim papain baik dalam rumah tangga maupun industri ataupun restoran dapat menurunkan biaya ekonomi dalam rumah tangga atau menurunkan biaya dalam industri atau restoran.

4.4.KESIMPULAN ANALISA DATA

Dari hasil eksperimen atau penelitian yang dilakukan terhadap pemberian enzim papain pada daging yang sudah tua dan keras maka didapatkan selisih waktu memasak daging yang tidak diberi enzim papain memakan waktu dari 16.00-16.55 jadi membutuhkan waktu 55 menit sedangkan daging tua dan keras yang diberi enzim papain membutuhkan waktu 16.00-16.35 jadi hanya 35 menit. Maka selisih antara daging yang tidak diberi enzim papain dengan yang diberi enzim papain adalah 20 menit. Dengan demikian penggunaan enzim papain dapat menghemat bahan bakar dalam memasak baik dalam rumah tangga maupun dalan industri makanan atau restoran.

4.5.PENAFSIRAN KESIMPULAN ANALISA DATA

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa adanya perbedaan waktu yang digunakan untuk melunakkan daging yang diberi enzim papain dengan daging yang tidak diberi enzim papain. Adanya perbedaan waktu tersebut dapat dikaitkan dengan adanya pengaruh atau manfaat enzim papain sebagai pelunak daging. Dengan demikian maka Hipotesa yang diajukan dapat diterima.

Dari keterangan diatas maka enzim papain dapat digunakan sebagai pelunak daging bagi kehidupan sehari -hari baik dalam kehidupan di rumah tangga maupun industri- industri atau restoran.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Kesimpulan teoritis

2. Kesimpulan Penelitian

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa enzim papain dapat melunakkan daging hal ini dapat dibuktikan dengan eksperimen dimana daging yang diberi enzim papain dimasak dengan waktu 16.00- 16.35 sudah lunak dan bisa dikonsumsi maka hanya membutuhkan waktu untuk melunakan 35 menit. Sedangkan daging yang tua dan keras yang tidak diberikan enzim papain membutuhkan waktu 16.00-16.55, maka membutuhkan waktu 55 menit jadi selisih waktu yang digunakan lebih kurang 20 menit. Dengan demikian enzim papain memiliki pengaruh atau manfaat untuk melunakkan daging. Dan dengan penggunaan enzim papain dalan rumah tanggga dan industri dapat menekan biaya ekonomi lebih murah.

5.2 SARAN

Dalam penelitian ini dapat penulis sarankan sebagai berikut :

1. Kepada masyarakat disarankan untuk memilih bibit yang baik dan unggul sebelum menanam. Karena bibit adalah hal yang paling menentukan tingginya hasil produksi nantinya. Sedangkan lingkungan dan pemeliharaan hanya faktor pendukung.

2. Kepada seluruh masyarakat sebaiknya menggunakan minyak sawit karena mengandung kolesterol yang rendah dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Dudung Muhidin, 1999, Agroindustri Papain dan Pektin, Penerbit Penebar Swadaya.

2. Muchtar Lutfi, Prof. DR., Et. Al, 1984, Buku Panduan Penulisan Makalah dan Skripsi, PKIP UNRI Pekanbaru.

3. ..........................., Kumpulan Materi Dari Internet

0 komentar:

Posting Komentar

 
KIR SMAN 1 TELUK KUANTAN. Template Design By: SkinCorner